IPS

Pertanyaan

isi trilogi van deventer

2 Jawaban

  • 1)  Irigasi (pengairan), yaitu
    diusahakan pembangunan
    irigasi untuk mengairi sawah-
    sawah milik penduduk untuk
    membantu peningkatan
    kesejahteraan penduduk,
    2) Edukasi (pendidikan), yaitu
    penyelenggaraan pendidikan
    bagi masyarakat pribumi agar
    mampu menghasilkan kualitas
    sumber daya manusia yang
    lebih baik,
    3) Migrasi (perpindahan penduduk),
    yaitu perpindahan penduduk
    dari daerah yang padat
    penduduknya (khususnya
    Pulau Jawa) ke daerah lain
    yang jarang penduduknya agar
    lebih merata.
  • :
    1) Irigasi (pengairan), yaitu
    diusahakan pembangunan
    irigasi untuk mengairi sawah-
    sawah milik penduduk untuk
    membantu peningkatan
    kesejahteraan penduduk,
    2) Edukasi (pendidikan), yaitu
    penyelenggaraan pendidikan
    bagi masyarakat pribumi agar
    mampu menghasilkan kualitas
    sumber daya manusia yang
    lebih baik,
    3) Migrasi (perpindahan penduduk),
    yaitu perpindahan penduduk
    dari daerah yang padat
    penduduknya (khususnya
    Pulau Jawa) ke daerah lain
    yang jarang penduduknya agar
    lebih merata.
    Setelah melalui perdebatan
    yang cukup panjang akhirnya politik
    etis ini mulai dijalankan d Indonesia
    menurut tafsiran dan kemauan
    pemerintah kolonial Belanda. Pada
    dasarnya kebijakan-kebijakan yang
    diajukan oleh van Deventer
    tersebut baik. Akan tetapi dalam
    pelaksanaannya terjadi
    penyimpangan-penyimpangan yang
    dilakukan oleh para pegawai
    Belanda. Berikut ini
    penyimpangan-penyimpangan
    tersebut:
    1. Irigasi
    Pengairan (irigasi) hanya ditujukan
    kepada tanah-tanah yang subur
    untuk perkebunan swasta Belanda.
    Sedangkan milik rakyat tidak dialiri
    air dari irigasi.
    2. Edukasi
    Pemerintah Belanda membangun
    sekolah-sekolah. Pendidikan
    ditujukan untuk mendapatkan
    tenaga administrasi yang cakap dan
    murah Pendidikan yang dibuka
    untuk seluruh rakyat, hanya
    diperuntukkan kepada anak-anak
    pegawai negeri dan orang-orang
    yang mampu. Terjadi diskriminasi
    pendidikan yaitu pengajaran di
    sekolah kelas I untuk anak-anak
    pegawai negeri dan orang-orang
    yang berharta, dan di sekolah kelas
    II kepada anak-anak pribumi dan
    pada umumnya.
    3. Migrasi
    Migrasi ke daerah luar Jawa hanya
    ditujukan ke daerah-daerah yang
    dikembangkan perkebunan-
    perkebunan milik Belanda. Hal ini
    karena adanya permintaan yang
    besar akan tenaga kerja di daerah-
    daerah perkebunan seperti
    perkebunan di Sumatra Utara,
    khususnya di Deli, Suriname, dan
    lain-lain.
    Mereka dijadikan kuli
    kontrak. Migrasi ke Lampung
    mempunyai tujuan menetap. Karena
    migrasi ditujukan untuk memenuhi
    kebutuhan akan tenaga kerja, maka
    tidak jarang banyak yang melarikan
    diri. Untuk mencegah agar pekerja
    tidak melarikan diri, pemerintah
    Belanda mengeluarkan Poenale
    Sanctie, (peraturan yang
    menetapkan bahwa pekerja yang
    melarikan diri akan dicari dan
    ditangkap polisi, kemudian
    dikembalikan kepada mandor atau
    pengawasnya). Walaupun pemikiran
    liberalisme di Hindia-Belanda
    diawali dengan harapan-harapan
    besar mengenai keunggulan sistem
    liberal dalam meningkatkan
    perkembangan ekonomi koloni
    sehingga menguntungkan
    kesejahteraan rakyat Belanda
    maupun rakyat Indonesia, namun
    pada akhir abad 19 terlihat jelas
    bahwa rakyat Indonesia sendiri tidak
    mengalami tingkat kemakmuran
    yang lebih baik dari sebelumnya. Ini
    didasarkan karena kecenderungan
    politik agraria kolonial adalah prinsip
    dagang, yaitu mendapatkan hasil
    bumi/bahan mentah dengan harga
    yang serendah mungkin, kemudian
    dijual dengan harga setinggi-
    tingginya.
    Tetapi Lambat laun
    program politik etis ini memberikan
    manfaat yang sangat besar bagi
    bangsa Indonesia, terutama dalam
    hal program pendidikan (edukasi).
    Program pendidikan yang awalnya
    ditujukan untuk menghasilkan
    tenaga administratif rendahan, pada
    akhirnya semakin berkembang.
    Tidak hanya jenjang pendidikan
    semakin tinggi, tetapi juga
    menjangkau spesialisasi bidang
    pendidikan lainnya seperti
    kedokteran, keguruan, teknik,
    pertanian, dan sebagainya. Dengan
    demikian, masyarakat Indonesia
    semakin mengenal pola pendidikan
    Barat yang pada akhirnya menjadi
    benih-benih pergerakan indonesia
    menuju kemerdekaan.

Pertanyaan Lainnya