Sejarah

Pertanyaan

dasar dasar kerajaan banten diletakkan oleh...

2 Jawaban

  • Sultan hasanuddin (putra fatahilla)
  • Kesultanan Banten adalah sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Tatar Pasundan, Provinsi Banten, Indonesia. Berawal sekitar tahun 1526, ketika kesultanan Cirebon dan kesultanan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan sebagai antisipasi terealisasinya perjanjian antara kerajaan Sunda dan Portugis tahun 1522 m.

    Kesultanan Banten
    Kasultanan Banten
    1526–1813

    Bendera Lambang

    Wilayah Banten pada masa Maulana Hasanuddin, yang menguasai Selat Sunda pada kedua sisinya
    Ibu kota Surosowan, Banten Lama, Kota Serang
    Bahasa Bahasa Sunda Banten, Bahasa Jawa Banten[1], Melayu, Arab[2]
    Agama Islam
    Bentuk Pemerintahan Kesultanan
    Sultan
    - 1552–1570 Sultan Maulana Hasanuddin1
    - 1651–1683 Sultan Ageng Tirtayasa
    - 1809–1813 Sultan Muhammad Shafiuddin
    - 2016–Sekarang Sultan Syarief Mohammad ash-Shafiuddin
    Sejarah
    - Serangan atas Kerajaan Sunda 1526
    - Aneksasi oleh Hindia Belanda 1813
    Pendahulu Pengganti
    Kerajaan Sunda
    Kesultanan Cirebon
    Hindia Belanda
    1 (1 Muharram 933 H (8 Oktober 1526 m) - 1552 m,[3] sebagai Depaten (Provinsi) dibawah kesultanan Cirebon[4])
    2 Bahasa Jawa Banten adalah bahasa yang dipergunakan di wilayah Banten bagian utara yang merupakan percampuran dari bahasa Sunda, Jawa, Cirebon (pada masa lalu bahasa Cirebon disalahartikan sebagai bagian dari bahasa Jawa), Arab, Melayu, Belanda, dan Inggris.[1] [2]

    Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati[5] berperan dalam penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin mengembangkan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan (dibangun 1600 m) menjadi kawasan kota pesisir yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri sendiri.

    Selama hampir 3 abad Kesultanan Banten mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa, yang diwaktu bersamaan penjajah dari Eropa telah berdatangan dan menanamkan pengaruhnya. Perang saudara, dan persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber daya maupun perdagangan, serta ketergantungan akan persenjataan telah melemahkan hegemoni Kesultanan Banten atas wilayahnya. Kekuatan politik Kesultanan Banten akhir runtuh pada tahun 1813 setelah sebelumnya Istana Surosowan sebagai simbol kekuasaan di Kota Intan dihancurkan, dan pada masa-masa akhir pemerintanannya, para Sultan Banten tidak lebih dari raja bawahan dari pemerintahan kolonial di Hindia Belanda.

Pertanyaan Lainnya