B. Indonesia

Pertanyaan

unsur unsur surat pribadi dan surat dinas?

1 Jawaban

  • unsur unsur surat pribadi=Tempat dan tanggal pembuatan surat,
    Contoh: Jakarta, 12 April 2011
    Tujuan/alamat surat,
    Contoh: Jumpa Sahabatku Amanda di Kota Kembang
    Salam pembuka,
    Assalamu’alaikum Wr.Wb.,
    Salam manis,
    Salam kangen
    Pembuka surat/paragraf pembuka,
    Contoh: Hai, bagaimana keadaanmu sekarang? ...
    Isi surat/paragraf isi,
    Contoh: Ternyata sudah tiga bulan aku pindah ke Jakarta. ...
    Penutup surat/paragraf penutup,
    Contoh: Nay, suratku sampai di sini dulu, ya. ...
    Salam penutup,
    Contoh: Wassalamu’alaikum Wr.Wb., salam manis selalu, salam
    h. Nama pengirim dan tanda tangan





    unsur unsur surat dinas=1. kepala surat

    Kepala surat biasanya diketik di sebelah kiri atas atau di tengah-tengah. Kepala surat menyebutkan (1) nama kantor/jawatan/perusahaan/ organisasi;

    (2) alamat; (3) nomor telepon; (4) nomor kotak pos, faksimile, alamat kawat, atau e-mail (jika ada).
    2.Nama Tempat dan Tanggal

    Nama tempat menunjukkan tempat surat tersebut ditulis. Nama tempat ini tidak ditulis jika tempat pembuatan surat sama dengan alamat yang dimuat pada kepala surat.
    Tanggal surat diketik di sebelah kiri atas (bentuk lurus penuh) atau kanan atas (bentuk setengah lurus dan Indonesia), atau di sebelah kanan bawah. Tanggal ditulis dengan tidak disingkat tetapi dengan huruf secara lengkap dan tidak diakhiri dengan tanda titik.


    3) Nomor

    (1) nomor urut surat yang dikirimkan (surat keluar);
    (2) kode/inisial; (3) bulan; dan (4) tahun. Misalnya No.: 200/Diklat -1/X/2004


    4) Hal/Perihal
    Hal/perihal menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Oleh karena itu pembaca surat dapat mengetahui masalah apa yang dituliskan dalam surat itu. Misalnya: jadwal diklat.
    Selain nomor, lampiran, dan hal, kadang-kadang dicantumkan pula sifat surat yang dikirimkan itu. Dalam hal demikian, sifat surat biasanya dicantumkan di bawah nomor atau di bawah hal.


    5) Lampiran

    Lampiran menunjukkan sesuatu yang disertakan bersama dengan surat itu, misalnya surat keputusan, surat keterangan kesehatan dari dokter.

    Penulisan kata “Nomor” dan “Lampiran” boleh disingkat, tetapi harus dilakukan dengan taat asas. Jika “Nomor” disingkat “No.”, “Lampiran” juga harus disingkat “Lamp.” Jika hendak ditulis lengkap, keduanya harus ditulis lengkap. Penulisan jumlah lampiran ditulis dengan huruf jika bilangan hanya satu atau dua kata. Akan tetapi, jika bilangan lebih dari dua kata, gunakan angka. Misalnya: Lamp.: Empat lembar, bukan 4 (empat) lembar atau 25 lembar

    Jika tidak ada yang dilampirkan, kata “Lampiran” tidak perlu dituliskan.


    6) Alamat surat
    Diawali dengan Yang terhormat atau Yth. diikuti nama atau jabatan dan alamat. Jabatan tidak diawali sapaan Bpk./Ibu. Demikian juga dengan nama orang yang bertitel. Alamat surat tidak diakhiri tanda titik.
    7) Salam pembuka
    Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat sebelum ia “berbicara” secara tertulis. Dalam surat resmi salam pembuka yang biasa digunakan ialah “Dengan hormat,”. Penulisannya diakhiri dengan tanda koma dan ditulis dengan tidak disingkat.
    8) Isi surat (tubuh)

    Isi surat pada umumnya terdiri atas tiga hal , yaitu alinea pembuka, isi, dan penutup. Alinea pembuka berguna untuk mengantar dan menarik perhatian pembaca terhadap pokok surat. Isi surat yang sesungguhnya berisi sesuatu yang diberi tahukan atau yang disampaikan kepada penerima surat. Penutup surat merupakan simpulan yang berfungsi sebagai kunci isi surat. Pada umumnya, penutup berisi ucapan terima kasih terhadap semua hal yang dikemukakan dalam isi surat atau harapan penulis surat.
    9) Salam Penutup

    Penulisan salam penutup diawali huruf kapital dan diakhiri tanda koma.
    10)Salam penutup diikuti tanda tangan pembuat surat, nama terang, dan jabatan; atau jabatan, tanda tangan, dan nama terang.

    semoga membantu

Pertanyaan Lainnya