Sejarah

Pertanyaan

siapakah orang yang menyebarkan zoroatisme

1 Jawaban

  • Zarathustra

    Rincian
    Zarathustra atau Zoroaster adalah pelopor berdirinya Zoroastrianisme di Iran (Persia).[3] Ia hidup sekitar abad ke-6 SM.[3] Zarathustra berasal dari keturunan suku Media.[3] Ia adalah seorang imam yang dididik dalam tradisi Indo-Iran.[2] Sebelumnya, agama yang ada di Iran (Persia) bersumber pada macam-macam ajaran seperti politeisme, paganisme, dan animisme.[3] Zarathustra yang merasa tidak puas dengan ajaran-ajaran yang berkembang di Iran pada waktu itu berusaha membawa pembaruan.[3] Oleh sebab itu, oleh para ahli ia kemudian dianggap sebagai salah satu tokoh pembaru agama tradisional.[3] Zarathustra dikenal sebagai nabi yang mempunyai karunia untuk menyembuhkan dan sanggup melakukan berbagai mujizat.[4] Selama bertahun-tahun ia berusaha menemukan penyingkapan-penyingkapan dari kebenaran spiritual.[2]

    Zarathustra ingin memperbaiki sistem kepercayaan dan cara penyembahan kepada dewa-dewa yang berkembang di Persia saat itu.[3] Pada usia tiga puluh tahun, Zarathustra menerima sebuah penglihatan.[2] Menurut legenda, ia melihat cahaya besar yang kemudian membawanya masuk dalam hadirat Ahura Mazda.[2] Sejak perjumpaannya dengan Ahura Mazda, Zarathustra menjadi semakin giat menyebarkan ajaran bahwa segala sesuatu yang baik berasal dari Ahura Mazda.[2] Ajarannya yang sangat berbeda dengan kepercayaan yang ada pada waktu itu menyebabkan Zarathustra mendapat tekanan.[3]

    Ia pun akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dan pergi ke Chorasma atau (Qarazm).[3] Pada tahun 618 SM Raja Chorasma yaitu Vitaspa dan menterinya Yasasp yang menikahi Pauron Chista kemudian menjadi penganut Zoroastrianisme.[3] Barulah Zoroastrianisme mengalami perkembangan dan semakin bertambah banyak yang menjadi pengikutnya.[3] Zarathustra meninggal di usia 77 tahun.[2] Ketika Islam berkuasa di Persia tahun 636-637 Masehi, Zoroastrianisme sempat mengalami kemunduran.[3] Banyak penduduk Persia yang lebih tertarik kepada agama Islam.[3] Sekelompok pemeluk Zoroastrianisme kemudian pergi ke India dan menetap di Bombay[3] Di sana mereka dikenal dengan sebutan orang-orang Parsi.[3]

Pertanyaan Lainnya