Seni

Pertanyaan

uraikanlah langkah-langkah dalam membuat seni kriya

2 Jawaban

  • Membuat replika arsitektur (seni bangunan), dengan model menara eifel di Paris, Perancis, kita dapat mencari model bentuk seni bangunan mancanegara yang terkenal di dunia. Dengan bahan dari bambu. Membuat vas bunga, model dan bentuk vas bunga atau pot tanaman hias, dengan relief atau polos kita dapat mencari bentuk lain atau model lain yang indah dan artistik dengan bahan dari tanah liat. Membuat replika perahu atau kapal layar, bahan dari kayu atau bambu. Membuat lampion atau lampu hias, lampu hias memiliki fungsi ganda selain untuk penerangan, lampion dapat digunakan sebagai dekorasi atau penghias rumah atau ruangan, dengan bahan dari kawat, bambu, botol plastik atau bisa juga dengan corak Cina atau Jepang. Membuat boneka, membuat boneka dari bahan tanah liat. Setelah kering di cat. Busana dibuat dari bahan kain. Hiasan aksesoris dari manik-manik, pita, renda, dan benang emas. Menghias boneka. Boneka sudah ada dari bahan plastik. Kita hanya membuat pakaian dari kain dengan aksesoris. Karakter wajah dibuat dengan melukis wajah dengan cat minyak (olie verb) kuas kecil dan spidol.
  • Teknik pembuatan karya seni kriya disesuaikan dengan bahan yang dipakai. Teknik-teknik yang digunakan dalam membuat karya seni kriya antara laln teknik cor, teknik ukir, teknik membatik, teknik anyam, teknik tenun, teknik bordir dan teknik membentuk. Seni kriya berdasarkan teknik pembuatannya tersebut, dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.

    1. Teknik dan Proses Pembuatan Seni kriya pahat atau seni kriya ukir

    Kriya Pahat atau kriya ukir, yaitu kerajinan yang dibuat dengan menggunakan tatah ukir. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti garis, lingkaran, swastika, zig zag, dan segitiga.




    Jenis, bentuk, bahan, dan teknik dalam seni pahat sangat beragam, dari jents ukir, patung, dan aneka kerajinan lainnya. Seni pahat selain menggunakan bahan kayu, juga menggunakan batu, aneka logam, emas, serta tulang dan kulit hewan. Contohnya mebel, relief, patung, topeng, wayang, dan lain-lain. Deerah yang dikenal sebagai penghasil kerajinan ini yaitu Asmat, Nias, Toraja, Simalungun, Batak, Bali, Minangkabau, Lampung, Madura, Jepara, Klaten, Surakarta, Yogyakarta, dan Cirebon.

    Dilihat dari jenisnya. ada beberapa ukiran, antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran ukir Pada umumnya, ukiran selain sebagal hiasan juga mengandung makna atau fungsi tertentu, seperli makna simbolis dan religius. Matcna atau fungsi karya seni ukir, antara lain sabagal berikut.

    Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.Fungsi magis, yaitu ukiran yang didalamnya mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan splritual.Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional, dimana selain sebagai hiasan juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spirttual d. Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagal hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang bertungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.

    2. Teknik dan Proses Pembuatan Seni kriya batik


    Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kapan tepatnya waktu kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatannya adalah dengan caara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapatahapan pewarnaan dan tahap nglorod (penghilangan malam). Selain di Jawa, batik juga terdapat di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Bali. Corak kain batik setiap daerah beraneka ragam. Corak batik Jawa umumnya bergaya naturalis dengan sentuhan wama-wama yang beragam. Corak batik pesisir umumnya menunjukkan adanya pengaruh asing. Pekalongan merupakan penghasil batik yang terkenal dan termasuk dalam golongan batik pesisir. Daerah batik bercorak pesisir yang lain adalah Madura, Tuban, dan Cirebon. Batik daerah ini perpaduan warna yang kontras, seperti merah, kuning, cokelat, dan putih. Sedangkan Batik Solo, Yogyakarta, dan sekitamya umumnya menggunakan warna-warna redup, seperti cokelat, biru, hitam, dan hijau.



Pertanyaan Lainnya