B. Arab

Pertanyaan

tolong di jawab yaa.....
tolong di jawab yaa.....

1 Jawaban

  •  2) jelaskan yang dimaksud adab makan dan minum di dalam ajaran islam?

    1.    Berdo’a sebelum makan

    Permasalahan yang sungguh sangat ringan, namun sering terlalaikan oleh sebagian kaum muslimin, yaitu berdo’a sebelum makan. Padahal lebih ringan daripada sekedar mengangkat sesuap nasi ke mulut dan tidak lebih berat dari menahan rasa lapar.

    2.    Menggunakan tangan kanan

    Makan dan minum dengan tangan kanan adalah wajib, dan bila seseorang makan dan minum dengan tangan kiri maka berdosa karena dia telah menyelisihi perintah Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya serta merupakan bentuk perbuatan tasyabbuh (meniru) perilaku setan dan orang-orang kafir.

    3.Makan dari arah pinggir dan disekitarnya

    Makan dari arah pinggir atau tepi dan memakan apa yang ada disekitarnya (yang terdekat) merupakan bimbingan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, dan pada bimbingan beliau terkandung barakah serta merupakan penampilan adab yang baik.

    4.Duduk saat makan

    Islam mengajarkan bagaimana cara duduk yang baik ketika makan yang tentunya hal itu telah dipraktekkan oleh Rasulullah saw. Sifat duduk Rasulullah saw ketika makan telah diceritakan oleh Abdullah bin Busr radhiallahu ‘anhu: “Nabi memiliki sebuah qas’ah (tempat makan/nampan) dan qas’ah itu disebut Al-Gharra’ dan dibawa oleh empat orang. Di saat mereka berada di waktu pagi, mereka Shalat Dhuha, lalu dibawalah qas’ah tersebut ¬dan padanya ada tsarid (sejenis roti) ¬ mereka mengelilinginya. Tatkala semakin bertambah (jumlah mereka), Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam duduk di atas kedua betis beliau. Seorang A’rabi (badui) bertanya: “Duduk apa ini, wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam” Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku dijadikan oleh Allah sebagai hamba yang dermawan dan Allah tidak menjadikan aku seorang yang angkuh dan penentang.”(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Shahih)[4]

    5.Tidak boleh mencerca makanan

    Semua yang kita makan dan minum merupakan rizki yang datang dari Allah subhanahu wata’ala, maka tidak boleh bagi kita untuk menghina ataupun mencerca sedikitpun dari apa yang telah diberikan Allah swt. Rasulullah saw mengajarkan kepada kita suatu adab yang mulia ketika tidak menyukai makanan yang dihidangkan sebagaimana dalam hadits:

    6.    Berdo’a sesudah makan

               Sesungguhnya Allah swt meridhai terhadap seorang hamba yang makan dan minum, kemudian memuji-Nya. Rasulullah saw bersabda:

    6.    Makan secara berjamaah

    Rasulullah saw bersabda sebagaimana dalam riwayat Jabir ra


    أَحَبُّ الطَّعَامِ إِلَى اللهِ مَا كَثُرَتْ عَلَيْهِ اْلأَ يْدِي

    “Makanan yang paling dicintai oleh Allah adalah bila banyak tangan (berjama’ah pada makanan tersebut).” (HR. Abu Ya’la dalam Musnad-nya dan selain beliau dan hadits ini dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, 2/562 no 895). Rasulullah saw bersabda:


    فَاجْتَمِعُوْا عَلَى طَعَا مِكُمْ وَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيْهِ

    “berjama’ahlah kalian pada makan kalian dan bacalah nama Allah, niscaya Allah akan menurunkan barakah.” (HR. Ibnu Majah. Shahih)

    7.    Menjilat tangan dan bejana (tempat makan)

    Rasulullah saw bersabda:


    إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ مِنَ الطَّعَامِ فَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ حَتَّى يَلْعَقَهَاأَوْيُلْعِقَهَا, فَإِنَّهُ لاَيَدْرِ ي فِي أَيَّتِهِنَّ الْبَرَكَةُ

    “Apabila salah seorang dari kalian makan, maka janganlah dia mengusap tangannya sampai dia menjilatnya atau memberikan kepada orang lain untuk menjilatnya, karena sesungguhnya dia tidak mengetahui tempat terletaknya barakah.”(HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ad-Darimi. Shahih).

    8.    Mengambil makanan yang terjatuh

    Termasuk dalam tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam adalah mengambil bila makanan tersebut terjatuh dari tangan. Ini bukan berarti bahwa Islam tidak menjaga kebersihan dan kesehatan. Oleh karena itu ketika mengambil makanan yang jatuh tersebut harus dibersihkan bila terdapat kotoran padanya.

    9.      Tidak bernafas di bejana atau meniup makanan
    dari sahabat Ibnu ‘Abbas r.a:

    أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَي أَنْ يَتَنَفَّسَ فِي اْلإِنَاءِ أَوْ يَنْفُخَ فِيْهِ

    “Bahwa Rasulullah saw telah melarang bernafas di dalam bejana atau melarang untuk meniup padaya.” (Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1539 dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani.

    Diambil bagian yang penting saja